PETUALANGAN @ AIA TAJUN LUBUAK BATU BULAN

     Masih meragukan pergaulan anak HS? Masih sangsi dengan sosialisasinya? 
Mari simak kisah seru petualangan Aisyah gadis praremaja ummi hari Ahad tanggal  7 Desember 2014 yang lalu. Aisyah  ikut berpetualang bersama pramuka/kepanduan remaja-dewasa. Santika namanya. Ummi menyaksikan sendiri interaksi Aisyah (12 yo) dengan para santikas yang melebur tanpa rasa canggung, padahal perbedaan usia begitu signifikan lho. Kalau tinggi badan sih, Aisyah emang bisa bersaing, apalagi kalau penampakan dari belakang seperti seumuran aja.

    Terimakasih yang mendalam  kami haturkan pada Santik...santik... a... semua yang welcome sekali dengan kehadiran Aisyah. Terimakasih telah menyambutnya dengan jabatan tangan erat dan senyum yang merekah. Apalagi ketika Aisyah menerima tanggung jawab untuk memegang salah satu bendera, kehormatan sebagai salah satu peserta termuda, membuatnya merasa berarti bahwa keberadaannya diperhitungkan. 
    Petualangan dimulai dengan briefing yang disampaikan pimpinan rombongan dekat simpang tiga pasar Mungka kecamatan Mungka kabupaten Lima Puluh Kota. Perjalanan ke Aia Tajun Lubuak Batu bulan akan memakan waktu lebih kurang 2 jam. 
Sebagian besar perjalanan ditempuh dengan ketangkasan mengendarai motor. Menuju arah Simpang Kapuak dengan melewati jalan berbatu yang berbelok-belok dan penuh lobang disana-sini.Selanjutnya dipersimpangan belok kiri menuju daerah Kubang Balambak. Petualangan semakin seru!tantangan semakin banyak! Betapa tidak, jalan semen dengan lebar kurang dari 1 meter itu semakin menanjak, sisi kanan jurang dan sisi kiri tebing. Banyak  badan jalan yang sudah rusak, sehingga batu-batunya muncul keluar, sedangkan tanjakan semakin tinggi. Oooow Astaghfirullah... motor kami merosot kebawah, rem belakang tidak cukup kuat menahan beban. Beruntung dibelakang kami ada penduduk, pengendara motor yang sudah kenal medan dengan baik. Di pinggir jurang,beliau dengan tangkas menahan motor kami dengan tangan kirinya. Huuuf.....lega....Alhamdulillah..segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari marabahaya.


Perjuangan masih berlanjut, beberapa kilometer lagi menempuh jalan tanah yang sesekali diselingi kubangan lumpur. Tak sedikit jembatan sebalok kayu yang mesti dilewati dengan motor. Terpeleset sedikit saja,maka akan masuk lumpur. Kala motornya digas, lumpurnya akan beterbangan dibelakang. Mmmhh betul-betul menantang nyali! Untunglah seminggu belakangan tidak turun hujan sehingga lumpur-lumpurnya tidak terlalu dalam.

Motorpun diparkir dan dititip dengan para pemuda dirumah penduduk yang sudah ditinggal penghuninya.
Petualangan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati perkebunan gambir menuju Lubuak Batu Bulan



Wooaaaw Subhanallah!..... Maa Syaa Allah!....Aia Tajun Lubuak batu Bulan, sungguh pemandangan yang luar biasa. Perjuangan tak sia-sia...Letih dan penat sirna seketika berganti rasa syukur yang tak terkira. Fa biayyi alaa i robbikuma tukazzibaan?


Konon Aia Tajun Lubuak Batu Bulan ini juga dijuluki dengan Aia Tajun nan Hilang.Karena Lubuak dibawahnya yang menampung Aia Tajun dari atas tak mengalir kemanapun. Memang tak ada aliran sungainya karena disekililingnya adalah batu-batu. Sedangkan debit air di dalam Lubuak tetap saja volumenya. Jadi kemana perginya air itu ya??? Oooo ternyata menetes kebawah batu ya, orang-orang menyebutnya aia tirih.

 Ba'da shalat Zuhur dan makan siang Lubuak Batu Bulan nan elok mesti ditinggalkan karena petualangan masih akan berlanjut menuju Kelok Sambilan, salah satu ikon kabupaten Lima Puluh Kota yang sekarang juga terkenal dengan flyover nya.


Kembali beberapa kilometer melewati jalan tanah menuju daerah yang bernama Landai. Selajutnya bersua dengan jalan mulus beraspal beton, yang kiri kanannya penuh dengan pemandangan hijau-hijau nan mempesona.

Tiba di Kelok Sambilan, kembali nyali diuji. Keberanian dan kelihaian mengendarai motor di jalan yang mendaki dan tikungan tajam yang berbelok sembilan kali. Motorpun mengaum tinggi sembari terus diiringi doa dan zikir lirih. Alhamdulillah ...lega...sampai juga di puncak.


     Untunglah agenda selanjutnya ternyata share tentang terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dari ummi.Melalui tapping atau ketokan ringan di 18 titik tertentu,bisa menghilangkan keluhan penyakit fisik dan emosi. Sangat membantu menghilangkan rasa takut dan cemas serta rasa penat dan letih sehabis berpetualang.
    Agenda terakhir, setoran hafalan surat al Kahfi,.... dan pulang ke rumah masing-masing dengan kepala dan dada nan sarat dengan pengalaman seru penuh hikmah yang tak terwakili oleh untaian kata...


                                                          Tanah Mati, 15 Januari 2015

Comments

Popular posts from this blog

CIRCLE BERNAS #1

REVIEW JOURNAL #7 ApresiAKSI

TEAM BUILDING