TOUR DE TALENTS FOR KIDS-- Field Trip IIP Pyk-LK


Aku angkat topi bungkuk badan berkali-kali dengan semangat para bunda ini. Sebagai fasilitator aku hanya membantu mengarahkan, menyalurkan, dan menfasilitasi (ciee fasilitator nih yee?)
Dulu (November 2015) pernah kutulis begini

       Walau kabut asap nan pekat
       Atau didera hujan lebat
       Mereka tetap datang merapat
       Subhanallah.... aku saluuut banget

      Teman-teman IIP Rumbel An Nahl ini 
      Tetap menjaga konsistensi
      belajar di kuliah rutin dalam sunyi
      tak pernah hirau dengan publikasi

      Militansinya memang sudah teruji
      Demi tholabul ilmi
      Disejuta cinta juga ambil aksi
      walau tak seberapa yang diberi
      namun selau berharap bisa memberi arti

Kini (Februari 2016) pada kegiatan tour de talents for kids ini
militansi dan semangatnya kembali terbukti
Walau banyak kendala yang dihadapi, namun para bunda bilang "cancel cancel go away!". Field trip kali ini memang penuh berkah, dari sebelum berangkat, dalam perjalanan sampai tempat tujuan, perjalanan pulang dan sampai dirumah masing masing dengan selamat rahmat yang tercurah dari langit berupa hujan tak pernah berhenti, walau hanya sejenak sekalipun.

Mobil umum yang telah disewa datang sangat terlambat, janji jam 8 pagi namun mobilnya baru mucul jam 10.15. Sopirnya bukan orang IIP yang valuenya on time, sih ya. Alhamdulillah sopir yang lain ayah dan bunda yang bawa mobil sendiri sudah ready pada jam 8. ini IIP banget.
Anak-anak sudah tidak sabaran, emak-emak sudah bersungut-sungut, kesal, marah, ngedumel. Memang ngga enak banget berhubungan dengan orang yang kebangetan molor jamnya. 

Demi menengahi ketegangan yang sangat jauh dari rasa enjoy fasilitator memberi briefing sejenak. "Bundas, mengingat banyaknya tantangan yang kita hadapi dari pagi tadi, mulai dari cuaca sejuk yang ditemani hujan lebat serta ditingkahi hujan rintik-rintik tanpa jeda sama sekali, dilanjutkan dengan mobil yang datang sangat telat,so bagaimana nih field trip kita? Apakah mau dilanjutkan atau kita batalkan hari ini dan kita cari lain hari? atau bagaimana? Koor bundas menjawab," Lanjuuut!!! Program yang sudah dirumuskan, niat yang sudah dipasang, ogah diurungkan. Kita tetap berangkat!!" Yes !!! Bundas semangat!!! cocok sekali dengan yel-yel Ibu Profesional
     What's your problem?         No Problem
     What?                                Challenge
     Protect yourself                  cancel cancel go away
     Ibu Profesional?                  huuuuu yes!!!
"Baik bundas, kalau kita memang tetap akan berangkat Yuk maree teman- teman kita perbaiki niat. Kita mau pergi belajar bersama anak-anak, mau menikmati kebersamaan bersama keluarga, mau senang-senang, cari refreshing, dan menikmati perjalanan. Sekarang tidak ada lagi masalah, yang ada adalah tantangan. Tak ada lagi yang mengumpat, ngedumel, bersungut-sungut dan cemberut. Mari kita mulai langkah kaki kita dengan hati senang dan tersenyum, dilanjutkan dengan doa agar perjalanan kita diberkahi dan diridhoi Allah Ta'ala. Alhamdulillah semua bunda tersenyum lepas, dan tertawa renyah, berangkat tanpa digelayuti beban dan kekhawatiran, yesss!!!

Bismillahi majreha wamursaha inna rabbi laghofuurrohiim. Sebanyak 41 orang peserta field trip sudah dapat tempat duduk di 4 mobil yang tersedia. Mobil bergerak perlahan menembus rintik hujan menuju daerah Koto Tinggi di kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota. Perjalanan ditempuh sekitar 1,5 jam dengan jarak lebih kurang 50 km. 

Sampai di Suliki ada simpang dua, yang kanan menuju Nagari Sungai Naniang, kampung suamiku, dan Baruah Gunuang Kecamatan Bukit Barisan, sedangkan yang kiri menuju Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh. Selanjutnya perjalanan menanjak nan berbelok-belok yang dihiasi pemandangan indah sepanjang jalan, menghantarkan kita ke empat tujuan yang direncanakan dalam field trip ini.
  1. Tugu PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) lama + baru
  2. Kebun jeruk
  3. Museum Tan Malaka
  4. Ikan Banyak
Bunda Cekatan lulus uji nyali, 
especially bunda Susi dengan sedannya berhasil 
menaklukkan seluruh tantangan jalan yang eksotis...

1. Tugu PDRI
Tugu PDRI yang lama terletak di tengah-tengah pasar tradisional pekanan nagari Koto Tinggi.

Tugu PDRI baru terletak di Jorong Sungai Siriah Nagari Koto Tinggi kecamatan Gunuang Omeh. Dibangun diatas tanah seluas 40 hektar, yang menurut rencana akan dibangun monumen nasional, museum, diorama, lembaga pendidikan sampai universitas (walllahua'alam)dll. Memang pembangunannya belum selesai karena proyeknya adalah proyek jangka panjang, 25-30 tahunan. Kalau tak berkunjung sekarang, atau menunggu proyek selesai boleh jadi kita sudah sangat tua atau bahkan sudah tiada dan anak-anak kita sekarang sudah punya anak juga, ya nggak? Setidaknya kita sudah sama-sama belajar dan menunjukkan pada anak-anak bahwa Nagari Koto Tinggi pernah menjadi Pusat Pemerintahan Republik Indonesia. Bagaimana dulu tokoh tokoh nasional bersama seluruh rakyat kabupaten Lima Puluh Kota ikut bahu membahu berjuang mempertahankan kemerdekaan. Seluruh Jalan mulai dari payakumbuh sampai nun jauh ke mudiak Koto Tinggi dihalangi penduduk dengan menebang pohon-pohon dipinggir jalan agar Belanda tidak bisa lewat/untuk memperlambat mobilitasnya.

Tugu PDRI baru disebut juga Monumen Nasional yang didirikan untuk memperingati perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), yang telah berjuang mempertahankan pemerintahan Republik Indonesia ketika ibukota negara jatuh ke tangan Belanda pada waktu agresi militer Belanda II. 
Kenapa di Koto Tinggi? Ceritanya begini," Agresi militer Belanda II yang berlangsung dari tanggal 19 Desember 1948-13 Juli 1949 meyerang ibukota negara Yogyakarta dan menawan Sukarno-Hatta.Untuk menyelamatkan Indonesia dari mata dunia Sukarno Hatta membuat mandat kepada Mr Syafruddin Prawiranegara, Mentri Kemakmuran, yang pada waktu itu sedang berada di Bukittinggi.

Namun Bukittinggi juga diserang Belanda, sehingga pemimpin menyingkir ke Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota, dan membentuk PDRI di Halaban, yang diketuai oleh Mr Syafruddin Parawiranegara. Mr Syafruddin bergerilya ke Bangkinang terus ke  Solok, sedangkan M Rasyid yang menjabat sebagai Mentri Keamanan, Mentri Sosial dan Mentri Pembangunan Pemuda, merangkap gubernur militer sumatera Barat, menuju Koto Tinggi. Dari Koto tinggi Mr. M Rasyid menyiarkan keberadaan Pemerintahan Darurat republik Indonesia lewat radio, yang dapat ditangkap oleh pesawat radio di luar negri.
Pose keren di monumen yang belum selesai
Hari dingin,ujan pulo, lomak bona makan
2. Kebun Jeruk
Nagari Koto Tinggi sungguh kaya dengan pohon jeruk. Kiri kanan jalan terpapar dengan kebun-kebun jeruk yang berbuah ranum dengan warna kuning jeruk yang sangat menggiurkan, titiak liua wak dek inyo.
Kami berhenti di kebun jeruk milik keluarga Lily di Jorong Sungai Dodok. Jeruknya memang kualitas eksport eh supermarket. Buahnya besar besar bewarna kuning, masak n matang di puun. Manisnya asli menyegarkan. Emak-emak antusias dan berdecak kagum memuji, Maasyallah....masyaalllah. Anak-anak apalagi mereka riang gembira memetik buah jeruk nan ranum meski ditengah hujan lebat. Serruu sekali pokoknya!!! Rugi lah yau kalau tak ikut, hehe. Walau akhirnya tidak diizinkan lagi memetik sendiri karena memetiknya mesti pakai alat agar tanaman jeruknya tidak rusak. Terakhir tentu saja emak-emak memborong buah jeruk istimewa tersebut.

3. Museum Tan Malaka
Museum Tan Malaka terletak di jorong Pondam Godang Suliki. Siapa Tan Malaka???
Tan Malaka sangat terkenal dengan pemikiran pemikirannya yang revolusioner Tan Malaka atau Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka lahir di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Sumatera Barat tanggal 2 Juni 1897, dan wafat di Jawa Timur, 21 Februari 1949. Beliau adalah seorang aktivis pejuang nasionalis Indonesia, pejuang yang militan, radikal dan revolusioner. Beliau banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia dikenal sebagai tokoh revolusioner yang legendaris namun pemerintah ketika itu menganggap dirinya sebagai pemberontak dan harus dilenyapkan.Selanjutnya silakan baca disini dan disiko

4. Ikan Banyak
Ikan Banyak masih terletak di nagari Pandam Gadang kecamatan Suliki. Kita dapat menyaksikan banyak ikan larangan di sebuah sungai yang mengalir. Ikan-ikan tersebut tidak berpindah tempat ke tempat yang lain, walaupun cuaca dan musim berganti. Ikannya memang sungguh banyak dan sudah besar-besar. Mereka akan muncul ke permukaan kalau diberi makan, subhanallah banyak sekali, makanya namanya ikan banyak. Sayang dalam fieldtrip ini kita tidak bisa menyaksikan dan melihat ikan banyak karena hujan dan debit air sungai cukup tinggi dan keruh. Kita terpaksa say good bye sama ikan banyak tanpa dapat singgah dan mampir. But eitt tunggu dulu, ini ada beberapa foto ketika kita berkunjung libur lebaran lalu.

Alhamdulillah tiba saatnya pulang, misi tercapai dengan sukses, semua puas dan senang. Bersyukur pada Allah Ta'ala tak ada peserta yang sakit, demam, atau cedera.

Saat evaluasi, sharing dan belajar mind mapping di kuliah rutin Rabu kemaren, para bunda menceritakan betapa senangnya anak-anak, berkisah tak habis-habisnya dan minta diadakan kunjungan selanjutnya kesana :)

Learning point," Ketika kita memperbaiki niat di awal, membersihkan hati dan fikiran dari hal-hal negatif, insyallah kita akan beroleh sesuai dengan yang diniatkan" Innamal a'maalu binniyaaat...

#ODOPfor99days#day32
9 Februari 2016

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

CIRCLE BERNAS #1

REVIEW JOURNAL #7 ApresiAKSI

TEAM BUILDING